Duapuluh Kehebatan Manfaat Puasa Ramadhan bagi
Kesehatan Manusia :
Muhammad Syamsir,S.Kep |
1.
Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL and apoprotein
alfa1, dan penurunan LDL ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan
pembuluh darah. Beberapa the penelitian “chronobiological” menunjukkan saat
puasa ramadan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari
suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glicemia. Berbagai perubahan yang
meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperanan bagi peningkatan kesehatan
manusia.
2.
Keadaan psikologis yang
tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat
menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar
20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu,
menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pebuluh darah koroner,
meningkatkan tekanan darah rterial dan menambah volume darah ke jantung dan
jumlah detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak
protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan
resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner,
stroke dan lainnya.
3.
Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik,
namun yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi. Saat puasa terjdi perubahan
dan konversi yang massif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan.
Sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang. Sehingga memberikan
kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan
kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino
penting saat makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein ,
lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan
sel lemak yang menggumpal di dalam hati.
4.
Puasa bisa menurunkan kadar gula darah, kolesterol dan
mengendalikan tekanan darah. Itulah sebabnya, puasa sangat dianjurkan bagi
perawatan mereka yang menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, kegemukan
dan darah tinggi. Dalam kondisi tertentu, seorang pasien bahkan dibolehkan
berpuasa, kecuali mereka yang menderita sakit diabetes yang sudah parah,
jantung koroner dan batu ginjal. Puasa dapat menjaga perut yang penuh
disebabkan banyak makan adalah penyebab utama kepada bermacam-macam penyakit
khususnya obesitas, hiperkolesterol, diabetes dan penyakit yang diakibatkan
kelebihan nutrisi lainnya.
5.
Sedang di antara manfaat puasa ditinjau dari segi kesehatan
adalah membersihkan usus-usus, memperbaiki kerja pencernaan, membersihkan tubuh
dari sisa-sisa dan endapan makanan, mengurangi kegemukan dan kelebihan lemak di
perut.
6.
Termasuk manfaat puasa adalah mematahkan nafsu. Karena
berlebihan, balk dalam makan maupun minum serta menggauli isteri, bisa mendorong
nafsu berbuat kejahatan, enggan mensyukuri nikmat serta mengakibatkan
kelengahan.
7.
Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif
meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis
urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan
tertentu hal ini akan memberi perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan
air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini
berakibat memacu kinerja mekanisme local pengatur pembuluh darah dan menambah
prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah.
8.
Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan
tubuh. Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga
sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata
sel T mengalami kenaikan pesat. Perubahan aksidental lipoprotein yang
berkepadatan rendah (LDL), tanpa diikuti penambahan HDL. LDL merupakan model
lipoprotein yang memberikan pengaruh stimulatif bagi respon imunitas tubuh.
9.
Pada penelitian terbaru menunjukkan bahwa terjadi penurunan
kadar apo-betta, menaikkan kadar apo-alfa1 dibandingkan sebelum puasa. Kondisi
tersebut dapat menjauhkan serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.
10.
Penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa
yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh.
Keadaan ini mengakibatkan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin
dalam jumlah besar. Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan salah satu
rahasia hidup jangka panjang.
11.
Manfaat lain ditunjukkan dalam penelitian pada kesuburan
laki-laki. Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon
testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata
hasil akhir kesimpulan penelitian tersebut puasa bermanfaat dalam pembentukan
sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh
kedua testis.
12.
Manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah pengaruh
puasa pada membaiknya penderita radang persendian (encok) atau rematoid
arthritis. Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (neutrofil) dan
progresifitas klinis penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat
korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel penetral
dalam membasmi sel-sel radang dan bakteri.
13.
Dalam sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan
penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki.
Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang
kantung (FSH) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon
tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon
testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan
kesuburan. Namun hanya bersifat sementara karena beberapa hari setelah puasa
hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya.
14.
Bahkan seorang peneliti di Moskow melakukan penelitian pada
seribu penderita kelainan mental termasuk schizofrenia. Ternyata dengan puasa
sekitar 65% terdapat perbaikan kondisi mental yang bermakna. Berbagai
penelitian lainnya menunjukkan ternyata puasa Ramadhan juga mengurangi resiko
kompilkasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak
seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi
15.
Pikiran kita yang melambat ketika lapar, ternyata menjadi lebih
tajam. Secara instingtif, bukti ilmiah ini bisa diterima terkait dengan fakta
bahwa dalam banyak hal, masalah lapar adalah masalah kelanjutan hidup. Jadi
wajar saja, jika rasa lapar membuat pikiran semakin tajam dan kreatif.
Sekelompok mahasiswa di University of Chicago diminta berpuasa selama tujuh
hari. Selama masa itu, terbukti bahwa kewaspadaan mental mereka meningkat dan
progres mereka dalam berbagai penugasan kampus mendapat nilai “remarkable”.
16.
Termasuk manfaat puasa adalah mempersempit jalan aliran darah
yang merupakan jalan setan pada diri anak Adam. Karena setan masuk kepada anak
Adam melalui jalan aliran darah. Dengan berpuasa, maka dia aman dari gangguan
setan, kekuatan nafsu syahwat dan kemarahan. Karena itu Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam menjadikan puasa sebagai benteng untuk menghalangi nafsu
syahwat nikah, sehingga beliau memerintah orang yang belum mampu menikah dengan
berpuasa
17.
Seorang ilmuwan di bidang kejiwaan yang bernama Dr. Ehret
menyatakan bahwa untuk hasil yang lebih dari sekedar manfaat fisik, yaitu agar
mendapatkan manfaat mental dari aktivitas berpuasa, seseorang harus menjalani
puasa lebih dari 21 hari.
18.
Ilmuwan psikiater lainnya yaitu Dr. E.A. Moras, mengatakan bahwa
seorang pasien wanitanya telah menderita sakit mental selama lebih dari delapan
bulan. Wanita itu telah berobat kesana-kemari termasuk ke para ahli saraf
dengan hasil kurang memuaskan. Ia memintanya untuk berpuasa. Wanita itu
mengalami perbaikan kondisi mental, dan bahkan dinyatakan sembuh setelah
berpuasa selama lima minggu. Di dalam otak kita, ada sel yang disebut dengan
“neuroglial cells”. Fungsinya adalah sebagai pembersih dan penyehat otak. Saat
berpuasa, sel-sel neuron yang mati atau sakit, akan “dimakan” oleh sel-sel
neuroglial ini.
19.
Sebuah tulisan penelitian yang dilakukan Dr. Ratey, seorang
psikiaters dari Harvard, mengungkapkan bahwa pengaturan dan pembatasan asupan
kalori akan meningkatkan kinerja otak. Dr. Ratey melakukan penelitian terhadap
mereka yang berpuasa dan memantau otak mereka dengan alat yang disebut
“functional Magnetic Resonance Imaging” (fMRI). Hasil pemantauan itu
menyimpulkan bahwa setiap individu obyek menunjukkan aktivitas “motor cortex”
yang meningkat secara konsisten dan signifikan.
20. Ilmuwan di bidang
neurologi yang bernama Mark Mattson, Ph.D., seorang kepala laboratorium
neuroscience di NIH’s National Institute on Aging. Dalam hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa diet yang tepat seperti berpuasa, secara signifikan bisa
melindungi otak dari penyakit degeneratif seperti Alzheimer atau Parkinson.
Hasil penelitiannya menunjukkan, bahwa diet dengan membatasi masukan kalori 30%
sampai 50% dari tingkat normal, berdampak pada menurunnya denyut jantung dan
tekanan darah, dan sekaligus peremajaan sel-sel otak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar